Batik Masuk Daftar UNESCO
Membatik |
Batik
Indonesia akhirnya secara resmi dimasukkan dalam 76 warisan budaya tak benda
oleh UNESCO. Batik Indonesia dinilai sarat dengan teknik, simbol, dan budaya
yang tidak lepas dari kehidupan masyarakat sejak lahir hingga meninggal.
Masuknya
batik Indonesia dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia
oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (UNESCO) diumumkan dalam siaran pers di portal UNESCO pada 30
September. Batik menjadi bagian dari 76 seni dan tradisi dari 27 negara yang
diakui UNESCO dalam daftar warisan budaya tak benda melalui keputusan komite 24
negara yang bersidang di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab hingga Jumat (2/10).
Seni
dan tradisi China dan Jepang mendominasi daftar warisan tak benda UNESCO.
Terhitung sebanyak 21 warisan budaya China mulai dari teknik pemotongan kertas
yang rumit yang diwariskan dari ibu ke anak perempuan, kerajinan dan pertanian
ulat sutera di Provinsi Sichuan, dan penyembahan dewi laut Mazu. Banyak dari
budaya minoritas China yang masuk dalam daftar warisan budaya UNESCO, dari
opera Tibet atau seni dekorasi Regong, hingga ke puisi kepahlawanan masyarakat
Kyrgiz di Xinjiang atau tradisi masyarakat Mongolia ritual nyanyian poliponic.
Budaya Indonesia di UNESCO |
Sementara
itu, 13 warisan budaya Jepang diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.
Banyak tarian dan prosesi rakyat, dari tari Akiu di utara Jepang hingga
pertunjukkan seni tertua Jepang yang disebut Gagaku masuk dalam daftar
tersebut.
Tari
Tango yang kesohor di dunia, juga diakui sebagai warisan budaya tak benda
UNESCO. Tari tradisional itu awalnya berkembang di masyarakat kota kelas bawah
di Buenos Aires, Argentina. (Kompas).
Tulisan
Kompas ini disadur dari situs batik asli boyolali blogspot
Komentar
Posting Komentar